Malaria sudah menjadi momok penyakit sekian lama dibelahan bumi ini. Penyakit malaria paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis karena parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles terutama di benua Afrika dan India termasuk juga di Indonesia . Di Indonesia ini terutama bagian timur , penyakit malaria sangat melegenda dan selalu membawa korban setiap waktu. Tidak heran, karena sebagian besar bagian daerahnya merupakan hutan belantara dengan iklim tropis dan kurangnya kesadaran akan kesehatan lingkungan hidup. Sehingga, kejadian demi kejadian terulang dan menjadikan sebutan “daerah endemik malaria” tetap melekat erat. Seperti didaerah Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan daerah yang banyak terserang penyakit malaria. Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya, 90% kematian terjadi di Afrika, terutama terjadi pada anak-anak kecil.
Penyakit malaria
merupakan penyakit menular akibat infeksi parasit
plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama
Anopheles. Kebanyakan yang menyerang adalah Anopelese betina sebagai agent
penularan penyakit ini. Nyamuk yang
menyebarkan parasit ini yaitu nyamuk betina yang sebelumnya sudah terinfeksi
oleh plasmodium. Selain melalui nyamuk, penyakit malaria juga
dapat menyebar melalui beberapa hal seperti transfusi darah, transplantasi
organ, jarum suntuk yang sudah terkontaminasi. Ibu hamil juga dapat menularkan
penyakit ini kepada bayinya.
Memang jenis nyamuk yang membawa infeksi penyakit malaria berbeda dengan nyamuk yang membawa virus DBD dan Chikungunya yaitu nyamuk Aedes Aegypti, tapi ganasnya infeksi yang disebabkan oleh nyamuk anopheles juga sangat membahayakan nyawa penderitanya. Karena banyak sekali kasus kematian yang diakibatkan oleh penyakit malaria ini. Penderita yang terinfeksi oleh malaria menunjukan gejala awal yang menyerupai penyakit influenza, yaitu panas dan demam tinggi tetapi jika tidak segera diobati akan terjadi komplikasi yang berujung pada bahaya kematian pada si penderinyanya.
Memang jenis nyamuk yang membawa infeksi penyakit malaria berbeda dengan nyamuk yang membawa virus DBD dan Chikungunya yaitu nyamuk Aedes Aegypti, tapi ganasnya infeksi yang disebabkan oleh nyamuk anopheles juga sangat membahayakan nyawa penderitanya. Karena banyak sekali kasus kematian yang diakibatkan oleh penyakit malaria ini. Penderita yang terinfeksi oleh malaria menunjukan gejala awal yang menyerupai penyakit influenza, yaitu panas dan demam tinggi tetapi jika tidak segera diobati akan terjadi komplikasi yang berujung pada bahaya kematian pada si penderinyanya.
Proses Penularan Penyakit Malaria
Penularan parasit plasmodium (virus malaria) kepada manusia adalah
melalui nyamuk anopheles betina. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang
terinfeksi malaria, nyamuk tersebut menyedot parasit yang disebut gametocytes.
Parasit tersebut menyelesaikan siklus pertumbuhannya di dalam tubuh nyamuk dan
kemudian merambat ke kelenjar ludah nyamuk. Pada saat menggigit anda, nyamuk
ini menyuntikan parasit ke aliran darah anda. Menuju hati kemudian
melipatgandakan diri. Bentuk penularan lain yang dapat terjadi dapat berupa
penularan dari wanita hamil ke janin. Malaria juga dapat menular melalui
transfusi darah.
Gejala Penyakit Malaria Secara Umum
Gejala penyakit malaria bisasecara umum menyerupai gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit lain seperti tifus, dan demam berdarah. Tetapi, penyakit
malaria mempunyai gejala yang lebih khas. Gejala khas malaria yaitu adanya siklus
menggigil, demam dan berkeringat yang terjadi berulang ulang. Berikut beberapa
gejala penyakit malaria lainnya :
·
Menggigil
·
Demam yang tinggi
·
Berkeringat secara berlebihan seiring menurunnya suhu tubuh
·
Mengalami ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise)
·
Sakit kepala
·
Mual
·
Muntah
·
Diare
Secara
Detail ciri-cirinya berdasarkan tingkat stadiumnya sebagai berikut :
Gejala Penyakit Malaria Ringan (Malaria tanpa
Komplikasi)
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.
1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.
2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.
3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.
Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini :
1. Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
2. Sering mengigau
3. Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
4. Kejang-kejang
5. Suhu tubuh sangat tinggi
6. Dehidrasi
7. Nafas cepat, sesak nafas
Pada penderita penyakit malaria, umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepala, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot, pegal-pegal. Pada gejala malaria ringan, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu sebagai berikut.
1. Stadium dingin
Pada stadium dingin penderita merasakan dingin dan menggigil yang luarbiasa, denyut nadi terasa semakin cepat namun lemah, bibir dan jari terlihat kebiruan, kulit kering, muntah-muntah yang terjadi kurang lebih 15 menit hingga 1 jam.
2. Stadium demam
Pada stadium ini penderita merasakan panas, muka merah, kulit kering, muntah dan kepala rasanya sangat sakit. Suhu tubuh biasanya mencapai 40 derajat celcius atau lebih. Kadang penderita mengalami kejang-kejang. Gejala ini berlangsung biasanya 2 hingga 4 jam lebih.
3. Stadium berkeringat
Stadium berkeringat yaitu pengidap penyakit malaria ini selalu berkeringat, suhu tubuh dibawah rata-rata sehingga menyebabkan suhu tubuh menjadi dingin. Karena sering berkeringat, biasanya sering merasakan haus dan kondisi tubuh sangat lemah.
Gejala Penyakit Malaria Berat (Malaria dengan Komplikasi)
Malaria berat dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan laboratorium sendian darah tepi dan penderita juga memiliki komplikasi sebagai berikut ini :
1. Tidak sadarkan diri kadang hingga koma
2. Sering mengigau
3. Bicara yang salah-salah (tidak terkontrol)
4. Kejang-kejang
5. Suhu tubuh sangat tinggi
6. Dehidrasi
7. Nafas cepat, sesak nafas
Apabila anda menjumpai anggota keluarga ataupun tetangga yang memiliki gejala seperti di atas, segera bawa ke Dokter guna melakukan pemeriksaan darah, apabila hasil menunjukkan bahwa penderita gejala di atas positif terkena malaria, maka tidak perlu cemas dan gugup dalam penanganannya.
Penanganan pertama adalah dengan apa yang dianjurkan oleh dokter atau
petugas kesehatan yang direkomendasikan.
Adapaun resep herbal penyakit malaria juga dianjurkan dalam therapi pengobatan setiap
hari secara teratur agar mempercepat proses penyembuhan. Berikut adalah
beberapa resep herbal pengobatan penyakit malaria
1.
Resep Herbal Sambiloto
Daun Sambiloto, kulit
batang pule dan Temu hitam bisa dijadikan resep mujarab pengobatan malaria.
Adapun takaran resep herbal malaria tersebut adalah:
* Sambiloto sebanyak ½ genggam
* Kulit batang pule dengan ukuran 1 jari tangan
* Temu hitam sebesar telur ayam 1 biji
* Sambiloto sebanyak ½ genggam
* Kulit batang pule dengan ukuran 1 jari tangan
* Temu hitam sebesar telur ayam 1 biji
Cara meramu resep herbal
malaria ini adalah sebagai berikut:
Cuci semua bahan sampai bersih , potong kecil-kecil temu hitam dan kulit batang pule. Rebus semua bahan dalam 4 gelas air hingga tersisa sekitar 3 gelas.Angkat dan saring. Setelah didapatkan hasil, maka minumlah resep herbal ramuan tersebut setelah makan selama 2 minggu berturut-turut dengan takaran sebagai berikut:
Anak umr 6 – 8 tahun, 3 kali, sehari masing-masing ¼ gelas
Anak umur 9 – 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas
Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas
Cuci semua bahan sampai bersih , potong kecil-kecil temu hitam dan kulit batang pule. Rebus semua bahan dalam 4 gelas air hingga tersisa sekitar 3 gelas.Angkat dan saring. Setelah didapatkan hasil, maka minumlah resep herbal ramuan tersebut setelah makan selama 2 minggu berturut-turut dengan takaran sebagai berikut:
Anak umr 6 – 8 tahun, 3 kali, sehari masing-masing ¼ gelas
Anak umur 9 – 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas
Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas
2.
Resep Herbal Daun Sidaguri
Sidaguri adalah herba yang
umum di perkotaan. Sidaguri menyebar ke Assam, India dan bahkan menyebar ke
Eropa sebagai obat untuk rematik. Di Indonesia, sidaguri dikenal dengan sebutan
guri.Untuk mendapatkan manfaat dalam menyembuhkan malaria dari tumbuhan
sidaguri dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :Siapkan bahan-bahan
scukupnya ( daun dan bunga), dicuci bersih dan direbus bersamaan dengan 250 cc
air, biarkan sampai mendidih dan tersisa hingga setengah gelas, kemudian di
saring dan didinginkan, air itulah yang diminum secara rutin sampai sembuh.Apabila
setelah melakukan rutinitas di atas selama 3 hari, sebaiknya anda kembali ke
laboratorium untuk melakukan tes darah. Hal ini untuk mengetahui apakah obat malaria tradisional ini berfungsi pada tubuh anda atau tidak.
3.
Resep Herbal Brotowali
Sewaktu kecil dulubatang
brotowali sering dipakai oleh ibu-ibu ketia menyapih anaknya yang dalam penyusuan.Menyapih adalah proses
menghentikan menyusu si buah hati dengan cara mengoleskan brotowali pada bagian
menyusu si ibu. Adapun porsi yang dipakai dalam resep herbal malaria kali ini
adalah sebagai berikut:
* Batang brotowali 2 jari tangan
* Temulawak sebesar telur itik 1 biji
* Kulit batang pule 2 jari tangan
Pengolahan dimulai dengan
mencuci semua bahan tadi lalu diiris kecil lalu dimasukkakkan dalam rebusan air
dan rebus sampai sepertiga bagian air lalu angkat dan saring untuk kemudian
diminumkan secara teratur sampai terasa baikan.
Aturan Pakai:
Minum ramuan setelah makan
selama 2 minggu berturut-turut dengan dosis sebagai berikut.
Anak umr 6 – 8 tahun, 3 kali, sehari masing-masing ¼ gelas
Anak umur 9 – 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas
Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
Anak umr 6 – 8 tahun, 3 kali, sehari masing-masing ¼ gelas
Anak umur 9 – 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas
Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
4.
Resep Herbal Daun Pepaya
Daun pepaya yang biasa
kita temi ternyata mengandung banyak manfaat. Daun
pepaya mengandung berbagai macam zat, antara lain Vitamin A 18250 SI, Vitamin
B1 0,15 mg, Vitamin C 140 mg, Kalori 79 kal, Protein 8,0 gram, Lemak 2 gram,
Hidrat Arang 11,9 gram, Kalsium 353 mg , Fosfor 63 mg, Besi 0,8 mg, Air 75,4
gram. Kandungan carposide pada daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing.
Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin. Penggunaan daun pepaya sebagai resep herbal adalah dengan dicampur dengan bahan herbal lain:
* Daun pepaya agak muda 1 lembar
* Meniran 3 batang
* Temu hitam 1 biji
* Lengkuas merah 1 jari tangan
Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin. Penggunaan daun pepaya sebagai resep herbal adalah dengan dicampur dengan bahan herbal lain:
* Daun pepaya agak muda 1 lembar
* Meniran 3 batang
* Temu hitam 1 biji
* Lengkuas merah 1 jari tangan
Cara meramu:
Cuci semua bahan, potong kecil-kecil daun pepaya serta meniran juga iris tipis temu hitam, lengkuas merah. Kemudian rebus semua bahan dengan 4 gelas air hingga tersisa sekitar 3 gelas. Angkat dan saring lalu diminumkan sampai kondisi membaik bahkan bisa diteruskan sebagai tindakan preventif kedepan karena obat herbal tidaklah empunyai efek samping.
Cuci semua bahan, potong kecil-kecil daun pepaya serta meniran juga iris tipis temu hitam, lengkuas merah. Kemudian rebus semua bahan dengan 4 gelas air hingga tersisa sekitar 3 gelas. Angkat dan saring lalu diminumkan sampai kondisi membaik bahkan bisa diteruskan sebagai tindakan preventif kedepan karena obat herbal tidaklah empunyai efek samping.
Aturan Minum resep ini
adalah sebagai berikut:
Minum ramuan setelah makan selama 2 minggu berturut-turut dengan dosis sebagai berikut.
Anak umr 6 – 8 tahun, 3 kali, sehari masing-masing ¼ gelas
Anak umur 9 – 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas
Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
Minum ramuan setelah makan selama 2 minggu berturut-turut dengan dosis sebagai berikut.
Anak umr 6 – 8 tahun, 3 kali, sehari masing-masing ¼ gelas
Anak umur 9 – 12 tahun, 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas
Dewasa, 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
5. Resep Herbal Temulawak
Tidak asing lagi bagi
semua orang bahwa empon-empon jenis ini sudah terkenal khasiatnya sebagai bahan
herbal penuh manfaat. Adapaun
pemanfaatannya sebagai bahan resep herbal pengobatan penyakit malaria adalah
sebagai berikut:
* Temulawak Ambil rimpang temulawak sebesar ¾ jari,
* Temulawak Ambil rimpang temulawak sebesar ¾ jari,
Proses pembuatan resepna
adalah dengan mencuci sampai bersih lalu tumbuk sampai hancur tambahkan air
matang 2 sendok makan, aduk-aduk sampai rata, lalu saring ambil airnya,
tambahkan madu 4 sendok makan aduk-aduk. Minum air ramuan alami tersebut 3 kali
sehari dengan dosis sekali minum dua sendok makan, lakukan terapi tersebut
dengan rutin sampaimalaria yang
anda derita sembuh.
6.Resep Herbal Daun pare
Ambil daun pare yang cukup
tua dan dalam keadaan segar sebanyak 1 genggam, cuci sampai bersih lalu tumbuk
sampai lumat, seduh dengan air matang 1 cangkir, lalu tambahkan garam dapur
secukupnya, aduk-aduk lalu saring ambil airnya, lalu minum air ramuan tersebut
satu kali sehari satu gelas. Minum sebelum makan.
7. Resep Herbal Daun Mimba
Mimba atau Daun Mimba atau
dalam bahasa latin disebut Azadirachta indica A. Juss. adalah daun-daun yang
tergolong dalam tanaman perdu/terna yang pertama kali ditemukan didaerah
Hindustani, di Madhya Pradesh, India. Mimba datang atau tersebar ke Indonesia diperkirakan
sejak tahun 1.500 dengan daerah penanaman utama adalah di Pulau Jawa.
Pengobatan alami malaria
dengan menggunakan tumbuhan mimba dapat dilakukan dengan dua cara. Pengobatan
luar dan pengobatan dalam.
Pengobatan Luar
Siapkan daun mimba dan air
secukupnya. Rebus daun mimba bersamaan dengan air (kira-kira cukup untuk mandi)
sampai mendidih.
Setelah itu, diamkan
sampai kondisi air menjadi hangat, saring airnya dan gunakan untuk mandi pagi
dan sore, lakukan cara ini sampai sembuh.
Pengobatan Dalam
Siapkan satu batang mimba
(kira-kira sebesar jari telunjuk) dan 500 cc air. Cuci bersih batang mimba dan
rebus bersamaan denga 500 cc air. Diamkan sampai air mendidih dan tersisa
kira-kira 250 cc (setara dengan segelas air). Saring airnya dan diamkan sampai menghangat,
minum dua kali sehari (pagi dan sore). Lakukan rutinitas ini sampai sembuh.
Tindakan Preventif Secara Umum
Tindakan preventif adalah lebih baik daripada mengobati penyakit, adapun tindakan preventif yang bisa dilakukan adalah dengan :
* menggunakan kelambu tidur,
* Tidak tidur dipagi hari karena Malaria aktif pada pagi hari
* Lakukan kegiatan olahraga sehingga kondisi tubuh sehat dan imunitas terjaga
* Konsumsi makanan sehat dan bergizi
* Menjaga kebersihan lingkungan terutama menutup genangan air dan mengubur barang bekas
Segala penyakit ada obatnya, dan manfaatkan apa yang ada
disekitar kita. Perlu diingat, jika kondisi pasien sudah masuk dalam kategori
kritis maka saran kami adalah langsung dirujuk ke Rumah Sakit atau dokter Ahli
agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Tetap Sehat dan Semangat, Semoga Bermanfaat.
Worm House Media Farm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar