Breaking News

Kamis, 05 Maret 2015

Penebaran , Pemberian Pakan, Perawatan Media, Dan Pemanenan



PENEBARAN 

Tata cara menanam atau menebar bibit cacing tanah meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1.      Ambil wadah yang berisi medium atau sarang cacing tanah.
2.      Letakkan beberapa bibit cacing tanah di atas medium, lalu amati perilakunya. Bila cacing tanah tadi masuk ke dalam medium, segera sebarkan bibit cacing tanah yang lain secara bertahap sampai padat penebarannya sesuai dengan ukuran wadah dan volumenya medium.
3.      Amati cacing tanah dalam wadah pemeliharaan tadi setiap 3 jam sekali selama 12 jam. Tujuan pengamatan adalah untuk mengetahui perilaku bibit cacing tanah tersebut dalam wadah pemeliharaan. Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada cacing tanah yang berkeliaran diatas medium atau kabur, berarti terjadi kecocokan antara cacing tanah dan mediumnya.
4.      Simpan wadah yang disebari bibit cacing tanah tadi di atas unit-unit rak.
5.      Tutup wadah (tempat) budi daya cacing tanah dengan kertas atau karung goni atau bahan lain.
A.    Pemeliharaan
Kegiatan pokok pemeliharaan cacing tanah meliputi aktivitas-aktivitas pokok sebagai berikut:
1.      Parawatan Medium
Tujuan perawatan medium adalah untuk menjaga kondisi medium agar selalu cocok bagi cacing tanah, baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan maupun penetasan kokon. Perawatan medium dilakukan dengan mengaduk-aduk medium tersebut pada waktu tertentu, terutama bila medium tampak kering atau basah.  Tujuan pengadukan medium adalah agar sirkulasi udara dalam medium tetap terjaga, sehingga oksigennya tidak menurun. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam perawatan medium cacing tanah adalah menjaga kadar air medium dan juga kadang-kadang kandungan serat medium. Kadar air optimum dalam medium yang ideal adalah antara 40%-50%. Untuk cacing dewasa agar produktif melakukan perkawinan dan produksi kokon, sebaiknya digunakan medium yang banyak mengandung serat. Hal  ini  dimu ngkinkan bahwa  jenis  pengelolaan  lahan  yang  intensif  berpengaruh  terhadap  eksistensi  cacing  tanah.  ( Widyatmani Sih Dewi.2007). 
2.      Pemberian Pakan
Bahan pakan cacing tanah adalah bahan-bahan organik, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Metode pemberian pakan pada budi daya cacing tanah secara intensif dan komersial adalah sebagai berikut.
a.      Hari Pertama
1)      Tebarkan pakan tipis merata di permukaan medium (sarang). Pakan dapat berupa kombinasi kotoran hewan dengan kompos sayuran atau semuanya (100%) kotoran hewan,juga 100% kompos sayuran saja.
2)      Aduklah semua medium (sarang) dan pakan hingga rata.
3)      Ratakan permukaan medium (sarang) yang telah dicampur pakan.
4)      Tebarkan lagi pakan tipis merata di permukaan medium tanpa diaduk-aduk lagi.
Jumlah pakan yang diberikan pada hari pertama sebanyak 2 kilogram untuk setiap kilogram cacing tanah.
b.      Hari Kedua
1)      Tebarkan tambahan pakan yang sama, tipis merata di permukaan medium (sarang) sebanyak pakan yang dihabiskan pada hari pertama.
2)      Ratakan permukaan medium secara perlahan-lahan.
c.       Hari Ketiga
1)      Berikanpakan tambahan (suplemen) yang kaya protein, misalnya dedak jagung,dedak padi,atau ampas kedelai.
2)      Tebarkan pakan suplemen tadi tipis di atas permukaan medium (sarang).
Pada hari ketiga, pemberian pakan berupa kompos sayuran atau kotoran hewan harus dihindari.
d.      Hari-Hari Berikutnya
1)      Lakukan pergantian pakan setiap dua hari sekali hingga hari ke empat belas.
2)      Ulangi prosedur pemberian pakan pada hari kelima belas, seperti pada hari pertama.
Metode pemberian pakan ini berlaku untuk semua jenis cacing tanah pemakan kompos dan dedak. Praktek pemberian pakan ini bertujuan agar pergantian (pembaruan) medium dapat berjalan secara teratur selang 15 hari agar aerasinya tetap baik.
Pemeliharaan terus dilakukan sampai pada waktu panen. Ciri-ciri cacing tanah yang sudah siap untuk dipanen adalah sebaagi berikut :
1.      Cacing telah berumur 2 bulan atau lebih, tergantung pada tujuan penggunaanya. Misalnya, untuk memproduksi biomas cacing dapat dipanen pada umur 2,5-3 bulan, tetapi untuk bakal bibit atau calon induk dapat dipanen setelah berumur 4 bulan.
2.      Cacing telah memliki klitelum atau gelang atau cincin yang terletak di antara anterior dan osterior.
Tata cara panen cacing tanah meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
1.      Ambil wadah (kotak) pemeliharaan cacing tanah dari unit-unit rak atau jika dipelihara dalam bak, bukalah tutup bak secara hati-hati.
2.      Siapkan lembaran plastik atau karung goni.
3.      Ambil kascing dari wadah pemeliharan sedikit demi sedikit mulai dari permukaan atas menuju ke bagian bawah, lalu tebarkan atau tampung dalam karung.
4.      Aduk-aduk kascing atau medium yang ada dalam wadah pemeliharaan, kemudian dibiarkan beberapa menit atau gunakan alat penerang (lampu) agar cacing tanah segera masuk ke dalam medium (kascing) dan berkumpul di bawah.
5.      Ambil lagi kascing atau medium dalam wadah pemeliharaan hingga tersisa sedikit bersama cacing tanah.
6.      Pisahkan kumpulan cacing tanah dari kascing yang tersisa, lalu tampung dalam wadah penampung hasil panen.

7.      Atau dengan cara terakhir yaitu dengan mengambil langsung media cacing kemudian pilah pilih cacing tanah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar