Pernah saya mendengar
secara langsung seorang bapak berkata dalam sebuah pertemuan santai. Pertemuan
tersebut menyebut tentang bagaimana menghasilkan obat obatan dari yang namanya
Cacing Lumricus rubellus atau Lumbricus dari Spesies lain. Dengan nada bercanda
dan gurau beliau mengusulkan bagaimana jika”Kita menghasilkan antibiotik dari
cacing dengan cara memeras tubuh cacing lalu diambil manfaat sari patinya
kemudian kita taroh kembali bagian tubuh cacing tersebut untuk ditumbh
kembangkan lagi”. Kedengaran seperti memeras cucian yah pak, Ide gila menurut saya, karena dalam konsep
biotechnology, biasanya senyawa aktif yang terdapat dalam tubuh mahluk hidup
dengan cara ekstraksi diaman tubuh dari mahluk hidup terebut dibentuk ekstrak dlu
dengan memotong atau mengirisnya bahkan memblendernya lalu diberi senyawa atau
larutan. Kita kembali lagi ke pembicaraan tadi, si Bapak terinspirasi
dari adanya berita bahwa di JawaBarat telah ada sebuah usaaha menghasilkan
senyawa aktif dari cacing dan dikirim ke China untuk pengobatan tradisional.
Penasaran saya langsung
muncul dan bergegas mencari tahu, memang tidak langsung pada waktu itu juga
karena koneksi ke internet sedang terganggu. Selang beberapa bulan saya
mendapatkan beberapa jurnal penelitian dan ada beberapa pembahasan yang saya
inginkan. Dalam ekstraksi senyawa bioaktif Cacing Lumbricus digunakan Senyawa
Ethanol dan Cloroform untuk pelarutnya. Pada penelitian tersebut diguanakan
bakteri uji Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli .
Hasil Uji didapatkan
Tabel 1. Hasil
pengukuran diameter zona hambat ekstrak kloroform cacing tanah Pheretima sp terhadap pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Konsentrasi
|
Diameter Zona Hambat (mm)
|
|||
Staphylococcus aureus
|
Escherichia coli
|
|||
24 jam
|
48 jam
|
24 jam
|
48 jam
|
|
1%
|
8,0
|
8,0
|
10,0
|
10,0
|
3%
|
8,0
|
8,0
|
12,5
|
11,8
|
5%
|
8,0
|
8,0
|
13,2
|
12,2
|
7%
|
12,3
|
11,8
|
14,0
|
13,7
|
9%
|
14,3
|
14,0
|
16,0
|
15,7
|
K (+)
|
22,7
|
23,5
|
26,0
|
26,0
|
K (-)
|
8,0
|
8,0
|
8,0
|
8,0
|
Keterangan :
K
(+) :
Kontrol positif menggunakan Tetrasiklin (30 ppm)
K
(-) :
Kontrol negatif menggunakan larutan Na-CMC (Natrium
Carboxy Methyl Cellulosa)
Diameter
pencadang : 8 mm
Dari sini dapat diambil
kesimpulan bahwa Cacing Lumbricus Pheretima mampu memberikan zona hambat pada
petumbuhan Esterchia coli. Tentunya itulah yang bisa digunakan sebagai cara mengambil ekstrak cacing secara ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan. Dengan begitu ekstrak senyawa cacing dapat diambil
dan dimanfaatkan sebagai senyawa bioaktif yang digunakan dalam menghambat
pertumbuhan bakteri.
Artinya salah satu cara
mendapatkan senyawa tersebut adalah dengan melakukan ekstraksi dulu bukan
semata mata diperas-peras. Sekilas tentang cara pengambilan manfaat dari Cacing
Lumbricus Pheretima. Semoga bisa dijadikan gambaran untuk pengetahuan dan pengembangan.
Salam Worm House Media
Farm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar