Breaking News
Tampilkan postingan dengan label TENTANG CACING. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TENTANG CACING. Tampilkan semua postingan

Jumat, 13 Maret 2015

Beginilah Cara Mengambil Manfaat Ekstrak Dari Cacing Lumbricus Pheretima


Pernah saya mendengar secara langsung seorang bapak berkata dalam sebuah pertemuan santai. Pertemuan tersebut menyebut tentang bagaimana menghasilkan obat obatan dari yang namanya Cacing Lumricus rubellus atau Lumbricus dari Spesies lain. Dengan nada bercanda dan gurau beliau mengusulkan bagaimana jika”Kita menghasilkan antibiotik dari cacing dengan cara memeras tubuh cacing lalu diambil manfaat sari patinya kemudian kita taroh kembali bagian tubuh cacing tersebut untuk ditumbh kembangkan lagi”. Kedengaran seperti memeras cucian yah pak, Ide gila menurut saya, karena dalam konsep biotechnology, biasanya senyawa aktif yang terdapat dalam tubuh mahluk hidup dengan cara ekstraksi diaman tubuh dari mahluk hidup terebut dibentuk ekstrak dlu dengan memotong atau mengirisnya bahkan memblendernya lalu diberi senyawa atau larutan. Kita kembali lagi ke pembicaraan tadi, si Bapak terinspirasi dari adanya berita bahwa di JawaBarat telah ada sebuah usaaha menghasilkan senyawa aktif dari cacing dan dikirim ke China untuk pengobatan tradisional.

Penasaran saya langsung muncul dan bergegas mencari tahu, memang tidak langsung pada waktu itu juga karena koneksi ke internet sedang terganggu. Selang beberapa bulan saya mendapatkan beberapa jurnal penelitian dan ada beberapa pembahasan yang saya inginkan. Dalam ekstraksi senyawa bioaktif Cacing Lumbricus digunakan Senyawa Ethanol dan Cloroform untuk pelarutnya. Pada penelitian tersebut diguanakan bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli .
Hasil Uji didapatkan
Tabel 1.  Hasil pengukuran diameter zona hambat ekstrak kloroform cacing tanah Pheretima sp terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli


Konsentrasi
Diameter Zona Hambat (mm)
Staphylococcus aureus
Escherichia coli
24 jam
48 jam
24 jam
48 jam
1%
8,0
8,0
10,0
10,0
3%
8,0
8,0
12,5
11,8
5%
8,0
8,0
13,2
12,2
7%
12,3
11,8
14,0
13,7
9%
14,3
14,0
16,0
15,7
K (+)
22,7
23,5
26,0
26,0
K (-)
8,0
8,0
8,0
8,0
Keterangan :
                        K (+)   :  Kontrol positif menggunakan Tetrasiklin (30 ppm)
                        K (-)    :  Kontrol negatif menggunakan larutan Na-CMC (Natrium
                                       Carboxy Methyl Cellulosa)
                        Diameter pencadang : 8 mm

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa Cacing Lumbricus Pheretima mampu memberikan zona hambat pada petumbuhan Esterchia coli. Tentunya itulah yang bisa digunakan sebagai cara mengambil ekstrak cacing secara ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan. Dengan begitu ekstrak senyawa cacing dapat diambil dan dimanfaatkan sebagai senyawa bioaktif yang digunakan dalam menghambat pertumbuhan bakteri.
Artinya salah satu cara mendapatkan senyawa tersebut adalah dengan melakukan ekstraksi dulu bukan semata mata diperas-peras. Sekilas tentang cara pengambilan manfaat dari Cacing Lumbricus Pheretima. Semoga bisa dijadikan gambaran untuk pengetahuan dan pengembangan.


Salam Worm House Media Farm
Read more ...

Sabtu, 07 Maret 2015

Bakteri Salmonella dan Bahayanya dalam Kehidupan Sehari-Hari


Anda pernah mengalami kondisi kurang mengenakkan selepas mengkonsumsi makanan? Jika iya, boleh jadi Anda sedang terserang bakteri salmonella. Bakteri yang satu ini memang paling banyak dijumpai pada makanan. Bakteri salmonella ini merupakan bagian dari genus enterobakteria gram-negatif yang memiliki bentuk seperti tingkat. Salmonella ini menjadi bakter yang memicu sejumlah penyakit seperti foodborne, tifoid, paratifod dan masih banyak lagi lainnya. Jenis-jenis bakteri salmonella ini mampu bergerak leluasa dan kemudian menghasilkan hydrogen sulfide yang beracun. Nama “salmonella” melekat pada bakteri ini berkat inisiatif tokoh bernama Daniel Edward Salmon, seorang ahli patologi dari Amerika Serikat.


BiangFoodBorneDiseases 

Bakteri salmonella
 diketahui merupakan penyebab utama penyakit yang penyebarannya melalui medium makanan atau dikenal dengan istilah Foodborne diseases. Hal inilah yang membuat stereotif salmonella sebagai penyebab penyakait pada sistem pencernaan semakin kuat. Penyakit yang disebabkan bakteri salmonella dikenal dengan istilah salmonellosis. Penyakit ini ditandai dengan berbagai gejala antara lain diare, demam dalam jangka waktu 8 hingga 72 jam, kram pada perut, sakit kepala, muntah-muntah dan merasa mual yang berkepanjangan.

Terkait dengan sifatnya yang memicu penyakit, bakteri salmonella ini dibagi ke dalam berbagai jenis. Salah satu yang cukup berbahaya dan menjadi biang penyebab penyakit tipus adalah bakteri salmonella typhi. Bakteri ini menginvasi pembuluh darah dan juga gastroenteritis yang dikarenakan keracunan makanan atau intoksikasi. Adapun gejala umum dari penyakit tipus ini antara lain demam, perasaan mual yang kuat dan sering muntah. Penyakit tipus ini tidak bisa diremehkan sebab penderita bisa saja berujung pada kematian. Karenanya, penting bagi kita untuk menjaga diri dari bakteri salmonella. 
Cara sederhana untuk terhidar dari mikroba merugikan ini adalah dengan rajin mencuci tangan serta menjaga higenitas makanan yang dikonsumsi. Perlu diketahui, bakteri salmonella ini bisa dijumpai dalam berbagai jenis makanan. Bukan hanya yang telah diolah tetapi juga makanan yang masih mentah. Salmonella ini sering sekali dijumpai pada daging mentah dan juga sayur dan buah yang masih dalam keadaan segar. Selain itu, berdasarkan penjelasan para ahli, bakteri salmonella ini ternyata juga bisa menjangkiti binatang peliharaan Anda. Oleh karena itu, higenitas semua komponen mulai dari makanan hingga lingkungan sekitar Anda perlu diperketat agar terhindar dari bakteri jahat ini.
Bakteri ini berbahaya dalam penyebaran dan infeksinya. Cacing dengan cara pemeliharaan yang asal tumbuh juga berpotensi menjadi agent penyebaran penyakit ini. Dalam pengelolaan biosecurity yang kami terapkan pada Worm House Media Farm , kami selalu berusaha agar produksi pada farm kami bisa terbebas dari Salmonella tadi. Sehingga cacing produksi kami layak ekspor dan bisa dipakai dalam industri obat manapun serta bahan paka ternak potensial.

Salam Worm House Media Farm
Diolah dari blog kelas biologiku dan SOP Worm House Media Farm


Read more ...

Kamis, 05 Maret 2015

Kandungan Nutrisi Cacing Lumbricus Yang Bermanfaat Bagi Kehidupan

Sejak  ribuan  tahun  lalu Lumbricus  rubellus telah  banyak  digunakan oleh masyarakat Cina sebagai obat berbagai macam penyakit (Mihara et al., 1991). Kandungan  gizi Lumbricus   rubellus cukup  tinggi,  terutama kandungan  proteinnya  yang  mencapai  64-76%  (Palungkun,  2008). Kandungan  protein  cacing  ini  ternyata  lebih  tinggi  dari  sumber  protein lainnya, misalnya daging (65%) dan kacang kedelai (45%). Oleh karena itu, di Jepang, Hongaria, Thailand, Filipina, dan Amerika Serikat cacing ini juga dimanfaatkan  sebagai  bahan  makanan  manusia  selain  digunakan  untuk ramuan obat dan bahan kosmetik Protein yang sangat tinggi pada tubuh Lumbricus rubellusini terdiri dari  setidaknya  sembilan  asam  amino  esensial  dan  empat  macam  asam amino  non-esensial. Asam  amino  esensial  ini  antara  lain  arginin,  histidin, leusin, isoleusin, valin, metionin, fenilalanin, lisin, dan treonin. Sedangkan asam  amino non-esensial ialah sistin, glisin, serin, dan tirosin (Palungkun, 2008)
Banyaknya asam amino yang terkandung dalam tubuh cacing tanah ini memberikan gambaran bahwa tubuhnya mengandung berbagai jenis enzim yang  sangat  berguna  bagi  kesehatan  manusia.  Dari  berbagai  penelitian didapat  bahwa  Lumbricus  rubellus mengandung  enzim  Lumbrokinase, peroksidase, katalase, dan selulosa (Palungkun, 2008).
Selain  protein,  kandungan  gizi  lainnya  yang  terdapat  dalam  tubuh cacing tanah antara lain lemak 7-10%, kalsium 0,55%, fosfor 1%, dan seratkasar  1,08%.  Cacing  tanah  juga  mengandung  auxin  yang  merupakan  zat perangsang tumbuh untuk tanaman (Palungkun, 2008).
Cacing tanah selama ini diketahui sebagai makhluk yang berguna untuk menyuburkan tanah dan makanan ternak. Cacing tanah memiliki manfaat yang sangat besar, seperti di Korea selatan dan Taiwan cacing telah dikonsumsi oleh manusia untuk sumber protein hewani dan pengobatan tradisional, yang sangat di kenal sebagai Negara yang banyak mengekspor cacing tanah (Arlen,H.J, 1997).

Kegunaan cacing tanah sebagai penghancur gumpalan darah (fibrymolisis) telah di uji kebenarannya oleh Fredericq dan Krunkenberg pada tahun 1920. Selain itu, Mihara hisahi, peneliti asal Jepang, berhasil mengisolasi enzim pelarut fibrin dalam cacing tanah yang bekerja sebagai enzim proteolitik. Enzim tersebut kemudian dinamai lumbrokinase karena berasal dari cacing lumbricus. Kemudian enzim tersebut diproduksi secara komersial di Kanada sebagai obat stroke, mengobati penyumbatan pembuluh darah jantung (ischemic) dan tekanan darah tinggi Di Australia pun dilaporkan ada masyarakat yang melahap cacing tanah mentah yang masih hidup karena dipercaya dapat menyegarkan badan (Khairuman dan Amri, 2009).
Salam Worm House Media Farmme
Read more ...

Selasa, 03 Maret 2015

Cacing tanah, Antara Kehidupan Alam,Pemanfaatan, Ekonomi dan Kesehatan


Tanah, tempat organisme& akartanaman hidup, berkembang sejalan dg evolusi tanaman.fungsi  tanah sangat vital karena merupakan sumber segala kehidupan berpijak dan tumbuh. Asal muasal batuan pembentuk tanah juga berpengaruh terhadap jenis permukaan dan fungsi tanah secara umum. Sejatinya pergerakan dan pergeseran kualitas tanah dipengaruhi oleh berbagai komponen terkait. Misalkan tumbuhan dan hewan yang mendiami suatu wilayah bakal mempengaruhi perbedaan yang ada pada tanah. Hewan dan tumbuhan endemik memegang fungsi penting menjaga dan melestarikan kondisi tanah. Di antara mereka terdapat sinergisme yang kuat, bila maksimum akan menampakkan kehidupan berlanjut. Tumbuhan sebagaimana fungsinya memegang peran penting dalam menjaga tanah dari adanya degradasi akibat erosi dan memberikan daya simpan air yang baik untuk kestabilan tanah. Intervensi manusia, menebang pohon, menanam rumput & membudidayakan tanaman, beban berat bagi tanah.Kebodohan & ketidak-bersahabatan manusia dg tanah menyebabkan tanah rusak. Mengetahui bagaimana ekosistem tanah berlangsung, apa yg dibutuhkan & bagaimana mestinya dilakukan, akan menyelamatkan kehidupan anak cucu.
Selayang pandang tentang tanah tidak lengkap rasanya jika tidak membahas organisme yang ada pada tanah. Cacing tanah misalnya, secara fisik tidak terlihat secara langsung, akan tetapi memegang peran penting bagi kelangsungan kondisi tanah. Adanya siklus organik pada tanah sangat dipengaruhi oleh cacing tanah, dimana daun yang ada pada permukaan tanah secara perlahan akan didaur ulang dalam tanah. Pencernaan cacing tanah memungknkan untuk mengolah berbagai macam bahan organik, ditambah lagi dengan adanya bakteri yang efektif memaksimalkan proses daur ulang.
Sejalan dengan waktu, fungsi cacing tanah dilirik bahkan dimanfaatkan oleh manusia secara lebih luas. Gayung bersambut dari berbagai kalangan berlomba dalam memanfaatkan hewan berlendir tersebut.


Read more ...